Pengertian, Karakteristik, dan Jenis Obligasi

Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Setelah itu, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi membagikan beberapa uang kepada perusahaan saat ini.

Obligasi umumnya dijual di pasar obligasi serta mempunyai harga pasar yang bisa berganti tiap saat. Obligasi merupakan satu sekuritas yang bersumber pada pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. 

Contohnya, 10 tahun obligasi AT&T membagikan hak untuk menerima pembayaran kupon ataupun bunga secara periodik serta pokok ataupun face value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak mempunyai suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

Gambar oleh THAM YUAN YUAN dari Pixabay 

Banyak obligasi merupakan Fixed-Rate Bond ataupun sekuritas yang berpendapatan senantiasa sebab perjanjian pembayarannya berupa kontraktual serta senantiasa selama waktu. Bagaimana juga sebagian obligasi membayar dalam wujud variabel income serta mengacu pada Floating-Rate Bond. 

Jangka waktu obligasi tidak sangat lama serta tidak ada resiko kebangkrutan, secara umum resiko dari obligasi itu terkategori rendah dengan return yang rendah pula. Umumnya obligasi kurang liquid daripada saham serta biasanya relatif besar cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi) (Levy 28).

Karakteristik Obligasi

Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)

Dalam penerbitan obligasi, hingga perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang diperlukan yang diketahui dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi bersumber pada aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, dan kinerja bisnis perusahaan.

Jangka waktu obligasi

Tiap obligasi memiliki masa jatuh tempo ataupun berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi merupakan 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Terus menjadi pendek jangka waktu obligasi hingga akan terus menjadi diminati oleh investor, sebab dianggap risikonya kecil.

Principal serta Coupon rate

Nilai prinsipal obligasi merupakan beberapa uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate pula disebut nominal rate, merupakan tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi tiap tahun. Besarnya pembayaran bunga tiap tahun kepada pemilik obigasi sepanjang jangka waktu obligasi dinamakan coupon.

Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menciptakan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate serta nilai par nya merupakan$1, 000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.

Jadwal pembayaran

Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan lebih dahulu, dapat dilakukan triwulan, semesteran, ataupun tahunan.

Diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah (Levy 29-30).

Jenis-Jenis Obligasi

Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun serta isntrumen-instrumen yang tidak mempunyai masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjalin sebab terdapatnya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, ataupun menawarkan partisipasi untuk menunjang profitabilitas perusahaan di masa yang akan tiba. Dalam sekuritas pasar modal ni ada 2 macam instrumen yaitu fixed income securities serta equity income securities. Fixed income securities dibagi 2 jenis besar yaitu:

Government Bond

Seperti T-Bills, US Treasury Notes serta US Teasury Bond merupakan sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bertabiat semi-annual. Kala diterbitkan, US Treasury Notes mempunyai masa jatuh tempo 2 (2) hingga 10 (10) tahun serta US Treasury-Bond mempunyai masa jatuh temponya lebih dari 10 (10) tahun.

Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu awal, Callable Bond yang umumnya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan tiba. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pembelajaran serta capital project lainya. Ada 2 (2) jenis Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond serta Revenue Bond. (Levy 40-41)

Corporate Bond

Corporate Bond merupakan sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk membagikan beberapa pembayaran berbentuk pembayaran kupon serta pokok pinjaman kepada pemlik obligasi, sepanjang jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi disebut debitur, sebaliknya investor yang membeli obligasi disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408).

Jenis-jenis Corporate Bond merupakan:

Secured Bonds

Secured Bonds merupakan obligasi yang penerbitannya dipastikan oleh beberapa aset.

Mortgage bonds

Mortgage bonds merupakan obligasi yang penerbitannya dipastikan oleh aset riil (bukan dalam wujud finansial).

Unsecured bonds (Debentures)

Unsecured bonds merupakan obligasi yang penerbitannya tidak mempunyai jaminan. Pembayaran sangat tergantung pada keahlian serta keinginan dari perusahaan penerbit untuk membagikan bunga yang dijanjikan serta membayar pokok pinjaman sesuai dengan agenda yang diresmikan. Bila terjalin kandas bayar, hingga pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak mempunyai hak atas harta perusahaan.

Convertible bonds

Convertible bonds merupakan salah satu jenis obligasi yang mempunyai kekhususan. Obligasi ini bisa dikonversi kala ada keputusan pemilik obligasi menjadi beberapa sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Umumnya sekuritas lain tersebut merupakan common stock.

Variable-Rate bonds

Obligasi yang membagikan pembayaran kupon yang bermacam-macam menjajaki frekuensi bunga yang berlaku di pasar ataupun market rate index.

Putable bonds

Putable bonds merupakan obligasi yang bisa dicairkan saat sebelum jatuh tempo sesuai dengan keputusan dari pemilik obligasi.

Junk bonds

Junk bonds umumnya diketahui dengan istilah high-yield bonds, merupakan obligasi yang mempunyai peringkat dibawah investment grade. Disebut junk sebab obligasi ini lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.

International Bonds

International bonds merupakan obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi bisa diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain ataupun obligasi diperdagangkan di negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit umumnya disebut Eurobonds.

Luar biasa Long-Term bonds

Obigasi yang mempunyai masa jatuh tempo lebih besar ataupun sama dengan 100 tahun.

 (Timothy and Joseph 415-420)

Risiko-risiko dalam obligasi

Interest-Rate Risk

Harga dari suatu obligasi akan berganti pada arah yang bertentangan dari pergantian tingkat bunga: Bila tingkat suku bunga naik, hingga harga obligasi akan turun. Begitu pula kebalikannya, bila suku bunga turun hingga harga obligasi akan naik. 

Bila seseorang investor harus menjual obligasi saat sebelum jatuh tempo, kenaikan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan hadapi capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli). Resiko jenis ini diketahui dengan interest-rate risk ataupun market risk. Resiko ini ialah resiko yang pada biasanya dirasakan oleh investor pada pasar obligasi.

Reinvestment Risk

Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat terdapatnya pergantian pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.

Call Risk

Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik ataupun membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga serta waktu tertentu. Perihal ini menyebabkan investor akan hadapi call risk dimana pada bertepatan pada tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.

Default Risk

Default Risk pula berkaitan dengan resiko kandas bayar, maksudnya resiko penerbit obligasi yang hadapi kebangkrutan. Akibat terdapatnya resiko ini, obligasi yang mempunyai Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki harga yang rendah dibanding dengan U. S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai yield yang lebih besar dari treasury bond.

Inflation Risk

Kenaikan Inflation risk ataupun purchasing power risk diakibatkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat akibat terdapatnya security due inflasi. Contohnya bila investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, namun tingkat inflasi merupakan 8%, hingga purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.

Exchange-Rate Risk

Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, mempunyai nilai yang tidak bisa dikenal dengan tentu. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru bisa dikenal kala pembayaran kupon ataupun nilai pokok pinjaman terjalin.

Liquidity Risk

Liquidity ataupun marketable risk tergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya.

Volatility Risk

Harga suatu jenis obligasi tertentu tergantung pada tingkat suku bunga serta faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Pergantian pada faktor-faktor tersebut mempengaruhi pada harga obligasi. Resiko jenis ini diketahui dengan volatility risk.

Next Post Previous Post