10 Perilaku Konsumen Indonesia Menurut Pakar

Tujuan utama dari mempelajari Perilaku Konsumen adalah bagaimana para marketeer untuk menemukan beberapa celah agar sang calon konsumen mau melakukan pembelian produk barang atau jasa yang ditawatkan oleh sang pemasar.

Apabila seseorang pemasar mampu menguasai hal-hal yang diajarkan dalam mempelajari Perilaku Konsumen, maka kemungkinan besar pemasar itu mampu menjadi pemasar yang handal dikarenakan bisa "mengeksploitasi" perilaku calon konsumen yang sang pemasar tuju.

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Handi Irawan adalah salah satu pakar yang cukup handal dalam bidang riset konsumen. Handi Irawan sendiri adalah CEO dan Founder dari Frontier Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Riset, Pemasaran, Teknologi dan Digital.

Menurut Beliau, perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh yaitu: 

1. Berpikir Jangka Pendek 

Ternyata sebagian besar konsumen |ndonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant. 

2. Tidak Terencana 

Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya). 

3. Suka Berkumpul 

Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia. 

4. Gagap Teknologi 

Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain. 

5. Berorientasi Pada Konteks 

Konsumen Indonesia cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu, konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri.

6. Suka Buatan Luar Negeri 

Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karena biar dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia. 

7. Beragama 

Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol» simbol agama. 

8. Gengsi 

Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik ”status" walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobilmobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekaiipun. Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi ”pemberontakan" untuk cepat naik kelas. Masyarakat Indonesia mengukur kesuksesan dengan materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer. 

9. Budaya Lokal 

Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahannya ternyata cukup tinggi. lni bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain. 

10. Kurang Peduli Lingkungan 

Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif |ebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.

Next Post Previous Post