Penganggaran Perusahaan : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Keunggulan dan Kelemahan, Faktor, Organisasi Penyusunan Anggaran

Pengertian Penganggaran dan Anggaran Perusahaan

Penganggaran perusahaan (budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut dalam proyeksi laporan keuangan (laporan laba-rugi, neraca, perubahan modal, dan arus kas).

Penganggaran perusahaan (perencanaan dan pengendalian laba) tersebut mencakup pengembangan dan aplikasi dari tujuan perusahaan, spesifikasi tujuan perusahaan, pengembangan strategi perencanaan laba jangka panjang, spesifikasi strategi perencanaan laba jangka pendek, pembuatan suatu pelaporan kinerja periodik dan pengembangan prosedur tindak lanjut.


Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran, yakni:

1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis.

2. Luwes, tidak terlalu kaku dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan

keadaan yang mungkin berubah.

3. Kontinu, membutuhkan perhatian yang terus menerus, dan tidak merupakan

usaha insidentil.

Fungsi Anggaran 

Dalam upaya untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum seluruh fungsi di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fungsi, yaitu: 

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Menggerakkan (Actuating) 

4. Pengawasan (Controlling) 

Berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran memiliki 2 (dua) fungsi utama, yaitu:

1. Sebagai Alat Perencanaan

Sebagai bagian dari fungsi perencanaan (planning), anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran, dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi di dalam suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki anggaran, perusahaan tidak memiliki arah dan sasaran yang harus dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.

Oleh karena itu, dalam fungsi perencanaan, anggaran memiliki beberapa
manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu:

a. Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh
anggota organisasi.

b. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu
pencapaian laba usaha.

c. Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.

d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling
menguntungkan.

e. Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota
organisasi.

2. Sebagai Alat Pengawasan

Sebagai bagian dari fungsi pengawasan (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu standar/tolok ukur manajemen. Sebagai suatu standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, dalam fungsi pengawasan, anggaran memiliki beberapa
manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu:

a. Berperan sebagai tolok ukur atau standar bagi kegiatan organisasi. 

b. Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap segi atau setiap aspek organisasi. 

c. Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapi. 

Tujuan Penyusunan Anggaran 

1. Untuk menyatakan harapan perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen. 

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. 

3. Untuk menyediakan rencana secara terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yangjelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 

4. Untuk mengkoordinasikan cara yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi. 

Manfaat Penyusunan Anggaran 

1. Sebagai Perencanaan Terpadu 

2. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Perusahaan 

3. Sebagai Alat Pengkoordinasian 

4. Sebagai Alat Pengawasan Kerja 

5. Sebagai Alat Evaluasi Perusahaan 

Jenis-jenis Anggaran 

1. Berdasarkan Ruang Lingkupnya 

a. Anggaran parsial, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan. 
b. Anggaran komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. 

2. Berdasarkan Fleksibilitasnya 

a. Anggaran fixed (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana voiumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, serta tidak diadakan revisi secara periodik. 

b, Anggaran kontinyu (continues budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya. 

3. Berdasarkan Jangka Waktu 

a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya 1 tahun) yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran biaya administrasi, anggaran harga pokok barang yang dijual, anggaran rugi/Iaba yang diproyeksikan, anggaran sisa laba diproyeksikan, anggaran pendapatan dan pengeluaran lain-Iain, anggaran tambahan modal, anggaran kas, anggaran piutang, dan daftar neraca yang diproyeksikan. 

b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun.

Keunggulan dan Kelemahan Anggaran

Beberapa keunggulan yang dapat diperoleh perusahaan apabila melakukan penyusunan anggaran dengan baik, antara lain: 

1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebemm rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. 

2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation). 

Di samping beberapa keunggulan tersebut, terdapat pula beberapa kelemahan antaralain: 

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-Iain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut. 

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasii apabila 

dilaksanakan secara sungguh-sungguh. 

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya. 

4. Kondisi yang terjadi tidak selaiu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. 

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penyusunan Anggaran 

Di dalam proses penyusunan anggaran terdapat berbagai pertimbangan yang perlu di perhatikan. Mengabaikan berbagai faktor eksternal dan internal di dalam proses penyusunan anggaran merupakan jaminan kegagalan reaiisasi anggaran di dalam perusahaan. Oleh karena itu, faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait tersebut harus diperhatikan di dalam proses penyusunan anggaran. 

Beberapa faktor yang perlu pertimbangan di dalam proses penyusunan anggaran, antara iain: 

1. Tingkat Kesulitan 

Anggaran yang terlalu sulit untuk dicapai membuat pelaksana anggaran tidak akan bersemangat dalam mencapainya. Anggaran yang terlalu mudah dicapaif mungkin dapat membuat pelaksana anggaran tidak berprestasi sesual kemampuan maksimalnya karena kurang motivasi. Oleh karena itu, anggarar1 harus dibuat seoptimal dan sereaiistis mungkin. Realistis berarti anggarar1 disusun dengan standar yang mampu dicapai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2. Partisipasi Manajemen Puncak

Manajemen puncak harus berpartisipasi dalam meninjau dan mengesahkan anggaran. Tanpa partisipasi aktif dalam proses pengesahan, akan besar godaan bagi para pelaksana anggaran untuk menyerahkan anggaran yang mudah dicapai. 

3. Keadilan 

Agar anggaran efektif, pelaksana anggaran harus percaya bahwa anggaran ini memang adil. lni berarti bahwa sistem anggaran biasanya merupakan sistem dari bawah ke atas (bottom up), di mana pelaksana anggaran yang menyiapkan usulan anggaran tersebut. Jika manajemen senior mengubah anggaran, maka harus diyakinkan mengapa terjadi perubahan tersebut. Di samping itu, tingkat kesulitan di antara para pelaksana anggaran harus sejajar, agar tidak menimbulkan kecemburuan antara satu bagian dengan bagian lain pada pelaksana anggaran. 

4. Kesulitan Departemen Anggaran 

Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara rinci, dan harus merasa pasti bahwa anggaran telah disiapkan secara semestinya serta yakin bahwa informasi yang terkandung di dalamnya akurat. Misalnya, departemen anggaran memastikan bahwa anggaran yang disusun tidak mengandung kelonggaran yang terlalu berlebihan. 

5. Struktur Organisasi 

Pelaksana anggaran yang berada dalam organisasi yang sangat terstruktur cenderung merasa memiliki pengaruh lebih besar, lebih banyak berpartisipasi dalam perencanaan anggaran, lebih merasa puas dalam melaksanakan anggaran. 

6. Sumber Daya Perusahaan Pihak manajemen harus memperhitungkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan rencana kerja perusahaan tersebut. Mengabaikan kemampuan dan sumber daya perusahaan dalam menyusun anggaran, hanya akan membuat frustrasi anggota organisasi karena anggaran yang disusun memiliki target terlalu tinggi. 

Organisasi Penyusunan Anggaran 

Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 

1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT. 

2. Menyusun perencanaan strategik dan program. 

3. Mengkomunlkasikan tujuan, strategi pokok, dan program

4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi

5. Menyusun usulan anggaran.

6. Menyerahkan revisi usulan anggaran. 

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan. 

8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam perseroan terbatas (PT) pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Keanggotaan dari komisi anggaran, antara lain: 

1. Salah Seorang Anggota Direksi
Biasanya adalah direktur keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum penyusunan anggaran juga menentukan tujuan perusahaan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus. 

2. Manajer Pemasaran
 Manajer pemasaran bertugas menyusun anggaran penjualan (sales budget) dan anggaran biaya distribusi termasuk biaya iklan dan promosi. 

3. Manajer Produksi
 Manajer produksi bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi, seperti: jumlah produk yang harus diproduksi. tenaga kerja, bahan baku, pembelian, biaya overhead pabrik, dan depresiasi.

4. Manajer Keuangan 

Manajer keuangan bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan. 

5. Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia 

Manajer bagian umum, administrasi dan personalia bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia. 


Fungsi pokok komite anggaran, antara Iain: 

1. Menentukan kebijaksanaan umum. 

2. Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran parsial. Menyarankan revisi. 

3. Menyetujui anggaran dan revisi anggaran. 

4. Menerima dan menganalisis laporan anggaran.

5. Menyarankan revisi.
Next Post Previous Post