Kopi Luwak, Rasa Unik dan Otentik, Tapi Siapa Sangka Ada Rahasia Yang Cukup Miris Dibaliknya

Kopi Luwak atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Civet Coffee, memang memiliki rasa unik yang tidak bisa didapatkan pada kopi yang kita minum sehari-hari. Sebagai penggiat kopi, jujur kami merupakan salah satu fans dari rasa otentik dan eksotis dari kopi luwak ini (Bukan Kopi Luwak yang merek kopi saset itu ya). 

Kasarnya, Kopi Luwak ini memang berasal dari hasil pencernaan Luwak yang memakan buah kopi yang sudah matang. Pada hakikatnya, Luwak sebenarnya juga memakan Buah Kopi juga, namun tidak sesering yang kita bayangkan. 

Jika di despkripsikan dengan kata-kata, rasa kopi luwak ini sama sekali tidak ada rasa dari kotoran Luwak nya itu sendiri, ini dikarenakan sebelum dipasarkan, para pengumpul mencucinya terlebih dahulu dan menjemurnya di bawah sinar matahari hingga mencapai kadar Air pada green bean kopi pada umunya yaitu maksimal 12,5%. 

Pexels : Burst

Percaya atau tidak, Kopi Luwak otentik yang pernah Anda minum berkemungkinan bukan berasal dari Luwak liar alias Luwak yang ditangkap, dikembangbiakkan, dan di beri makan kebanyakan, ya buah kopi.

Berbeda dengan Kopi Luwak liar yang berasal dari Luwak yang memang hidup di alam, tidak disangkar, rasa dari kedua kopi ini sebenarnya dapat dirasakan bahkan oleh orang awam sekalipun.

Rasa Kopi Luwak liar biasanya lebih terasa, maaf, "Tahi nya" kalau dalam bahasa awam, atau dapat dideskripsikan ada sensasi rasa lain selain kopi itu sendiri, misalnya seperti ada rasa dedaunan atau buah-buahan lainnya. Ini disebabkan Luwak Liar tidak hanya "dipaksa" memakan Buah Kopi saja.

Memang sih kalau Buah Kopi yang diberikan kepada Luwak Sangkar biasanya sudah matang alias Red Cherry,  tapi tentunya sedih melihat bahwa Luwak hanya diberikan Buah Kopi saja setiap hari, walaupun tidak semua pengepul atau petani kopi seperti ini, tapi siapa yang tahu?

Kopi Luwak Liar atau yang biasanya mereka klaim, biasanya lebih mahal dibandingkan dengan kopi Luwak Sangkar. Harga Kopi Luwak Liar masih tetap berada diatas 600 Ribuan per kilogramnya untuk Green Bean. Sedangkan untuk kopi Luwak Sangkar bisa didapatkan dengan harga 300-500Ribuan.

Mengapa Kopi Luwak Liar sangat mahal? Karena berburu kotoran Luwak dan melacak keberadaannya bukan menjadi hal yang mudah, belum lagi menimbang resiko yang harus dihadapi oleh para pemburu Kopi Luwak Liar.

Hal ini juga yang menjadi kesempatan beberapa Oknum yang memiliki kopi Luwak Sangkar untuk dijual dengan harga yang sama dengan kopi Luwak Liar, apalagi kalau dijual ke para penikmat kopi yang baru pertama kali ingin mencoba.

Pemerintah Indonesia seharusnya memiliki regulasi yang ketat terkait pengeleompokkan Kopi Luwak yang berasal dari Alam Liar atau yang berasal dari Luwak Sangkar. Juga diharapkan pemerintah setidaknya memberikan regulasi terkait pemberian makanan kepada pengepul atau petani Luwak agar bisa menjaga kesehatan Luwak peliharaan mereka dengan cara memberikan makanan lainnya yang biasanya menjadi makanan Luwak pada umumnya demi menjaga kesehatan Luwak itu sendiri agar Luwak tidak menjadi Spesies yang punah di masa yang akan datang.

Sebagian artikel ini terinspirasi dari National Geographic

Next Post Previous Post