7 Kriteria Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menetapkan Kebijakan Kompensasi - Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

7 Kriteria Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menetapkan Kebijakan Kompensasi


Kompensasi memang menjadi salah satu kunci utama pendorong produktivitas karyawan dari sebuah perusahaan. Namn terkadang kompensasi dapat menjadi pisau bermata dua yang sewaktu-waktu dapat merugikan perusahaan atau malah bisa membuat perusahaan meraih profit yang lebih dari ekspektasi. Oleh sebab itu ada beberapa kriteria yang dapat menjadi acuan utama sebelum sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat sistem kompensasi atau tidak.

Photo by Porapak Apichodilok from Pexels

Kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam menetapkan kebijakan kompensasi adalah sebagai berikut: 


1. Adequate 

Kompensasi harus memenuhi unsur kepantasan. Sistem kompensasi yang baik harus dinilai pantas oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Sekurang-kurangnya ada tiga pihak yang berkepentingan dalam menentukan kepantasan sistem kompensasi, yaitu: pemerintah, manajemen, dan tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam proses penetapan kebijakan dan besaran kompensasi, manajemen atau perusahaan tidak dapat bertindak sepihak dengan hanya memperhatikan kepentingan perusahaan. Disamping memperhatikan kepentingan perusahaan seperti kemampuan keuangan perusahaan, manajemen juga harus mempertimbangkan kebijakan pemerintah. 


2. Equitable 

Kompensasi harus memenuhi unsur keadilan. Maksudnya adalah dalam sistem kompensasi setiap tenaga kerja harus diperlakukan secara adil (fair). Setiap tenaga kerja harus dibayar sesuai atau sebanding dengan tanggungjawab dan kontribusinya. 


3. Balanced 

Sebagaimana dijelaskan diatas, kompensasi dapat terdiri dari beberapa unsur seperti gaji pokok, insentif, bonus dan lain-Iain. Antara masing-masing unsur kompensasi tersebut perlu keseimbangan. Maksudnya, perbandingan antara gaji, benefits dan bonus harus proporsional. Gaji minimal yang merupakan penghasilan tetap (bulanan) perlu mengacu kepada ketentuan dari yang berwenang setempat. Besaran benefit dan unsur kompensasi lainnya ditetapkan sebanding dengan gajinya. 


4. Cost Effective 

Besaran kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja tidak boleh terlalu tinggi, sehingga melebihi kemampuan keuangan perusahaan. Demikian juga sebaiknya, perusahaan tidak boleh membayar kompensasi kepada tenaga kerjanya terlelu rendah. 


5. Secure 

Kompensasi harus dapat menjadikan tenaga kerja merasa aman dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekurang-kurangnya kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja harus mampu memenuhi kebutuhan pokok (basic need) tenaga kerja dan keluarganya. Dalam menentukan besaran kompensasi, perusahaan perlu mempertimbangkan ketentuan upah minimal yang ditetapkan pemerintah. 


6. lncentif providing 

Dalam sistem kompensasi perlu terdapat komponen insentif yang dapat dijadikan alat untuk mendorong motivasi dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Komponen ini dibayarkan sesuai dengan tingkat pencapaian kinerja tenaga kerja yang bersangkutan. 


7. Acceptable to the employee 

Diluar kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas, tenaga kerja perlu memahami dan juga memaklumi mengapa perusahaan menetapkan kebijakan kompensasi yang demikian. Apabila unsur-unsur mulai dari nomor satu sampai dengan nomor enam tersebut di atas dipenuhi, tentunya tenaga kerja akan menerimanya.

Next Post Previous Post