WASPADAI Resistensi Antibiotik, Inilah Penyebabnya dan Cara Mengatasinya

WASPADAI Resistensi Antibiotik, Inilah Penyebabnya dan Cara Mengatasinya


Resistensi Antibiotik adalah sebuah penyakit yang ditimbulkan dari adanya bakteri yang berada di dalam tubuh melakukan mutasi agar mereka bisa menjadi lebih kuat dalam melawan antibiotik yang kita konsumsi.

Resistensi Antibiotik pertama kali di tahun 1947. Hal ini cukup menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan dan diperkirakan bisa menjadi pandemi yang cukup serius sekitar tahun 2050an nanti apabila tidak ditanggapi dengan serius.



Memang pada umumnya resistensi antibiotik dapat diatasi dengan menambah kadar obatnya atau dengan mengganti jenis antibiotik yang digunakan. Tapi hal ini bisa menjadi hal yang cukup melegakan sekaligus menyeramkan. 

Pasalnya, dana yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan jenis antibiotik yang baru bahkan bisa berpuluh kali lipat dengan biaya yang dikeluarkan dibandingkan pengembangan vaksin pandemi saat ini. Jangan lupa dengan rentang waktu yang cukup menyeramkan yaitu hingga 5 sampai puluhan tahun hanya untuk menemukan jenis antibiotik yang baru. 

Penyebab Resistensi Antibiotik Pada Tubuh Manusia

Pada umumnya hanya ada beberapa penyebab resistensi antibiotik yang muncul pada tubuh manusia :

- Tidak menghabiskan antibiotik yang diresepkan dokter. 

- Memakai Antibiotik tanpa resep dokter dan tanpa pemeriksaan lab terlebih dahulu, apakah benar dirinya terinfeksi bakteri atau tidak

- Menambah-nambah sendiri kapasitas atau tingkat kekerasan antibiotik yang diresepkan dokter. 

- Tidak menjaga kebersihan badan, tempat tidur, bantal, guling, gagang pintu, dll. 

- Tidak rajin berolahraga. 


Setelah Anda mengetahui bahwa pada umumnya resistensi antibiotik terjadi karena kesembronoan kehidupan Anda sendiri. 

Hal ini membuat bakteri bermutasi membuat sejenis "senjata" yang biasanya berupa enzim yang dapat menghancurkan antibiotik sebelum antibiotik tersebut mengahncurkan si bakteri tadi. 


Secercah Harapan Penyembuhan Pasien Dengan Resistensi Antibiotik

Sudah ada beberapa penelitian bahwa ada beberapa cara yang dapat melawan resistensi antibiotik pada bakteri yang sudah bermutasi menjadi "Super Bug" ini. 


- Terapi Bacteriophage

Bakteriophage atau dalam bahasa Indonesia yang disebut dengan bakteriofag atau fag saja, adalah virus yang dapat menghancurkan bakteri dengan cara "menanamkan" benih mereka pada inangnya yang berupa bakteri ini tadi. 

Hebatnya bakteriofag ini melalui beberapa penelitian, tidak dapat menginfeksi sel tubuh pada manusia, jadi apabila disuntikkan ke manusia hanya dapat menimbulkan efek samping yang kecil yaitu berupa demam yang dikarenakan saat bakteri tadi mati, mereka melepaskan senyawa yang agak beracun bagi manusia. 

Memang terdengar hebat, tapi jangan salah sangka dengan biaya terapi bakteriofag ini. Di Eropa sana (georgia) seharga US$8000-US$20000, mengejutkan bukan?

Belum lagi ongkos pesawat, biaya rumah sakit, obat-obata tambahan dll.

Jadi, bagi yang merasa dirinya kuat, tapi punya gaji yang masih belum mumpuni, sangat disarankan untuk berhenti merasa menjadi "Superman" dan hiduplah dengan sehat.


- Terapi Obat Modern + Obat Tradisional

Meskipun masih sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa hasil dari pengobatan modern yang dipadukan dengan Obat tradisional seperti Madu, Kunyit, dll, terapi yang satu ini masih terus diteliti hingga saat ini agar dapat meringankan biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan dengan biaya terapi dengan Bakteriofag tadi. 


Intinya, tetaplah untuk hidup bersih dan sehat, jaga makan, dan bukan berarti Anda tidak boleh menikmati hidup, bahkan yang sekelas bodybuilder papan atas sekalipun mereka tetap ada "Cheat Day" alias hari dimana mereka makan yang enak2 dan kurang sehat, namun hal ini hanya dilakukan mereka biasanya sekali seminggu saja.

Karena hidup bersih dan sehat adalah salah satu cara terbaik dan termurah untuk melawan segala jenis penyakit, dan bila perlu minumlah suplemen tambahan yang kaya akan Vitamin A, B Kompleks, C, D, E, dan K. 

Next Post Previous Post