Pengertian, Profil Risiko, Jenis, dan Manfaat Investasi
Dewasa ini, banyak negara-negara yang melaksanakan kebijaksanaan yang bertujuan untuk tingkatkan investasi baik dalam negeri maupun modal asing. Perihal ini dilakukan oleh pemerintah karena aktivitas investasi akan mendesak pula aktivitas ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, kenaikan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun apalagi akumulasi devisa.
Pengertian Investasi
Menurut Husnan (1996: 5) menyatakan bahwa ”Proyek investasi
ialah suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek
raksasa maupun proyek kecil untuk mendapatkan manfaat pada masa yang akan tiba.” Pada biasanya manfaat ini dalam wujud nilai uang. Sedang modal, dapat saja
berupa bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan serta lain-lain.
Tetapi baik sisi pengeluaran investasi maupun manfaat yang
diperoleh, seluruh harus dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama.
Analisis rencana investasi pada dasarmya ialah riset tentang bisa tidaknya
suatu proyek (baik besar ataupun kecil) bisa dilaksanakan dengan sukses,
ataupun suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang
mungkin layak ataupun tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi biasanya membutuhkan dana yang besar
serta akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu
dilakukan perencanaan investasi yang lebih cermat agar tidak terlanjur
menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Bersumber pada sinarharapan menyatakan bahwa alasan
melaksanakan investasi merupakan sebagai berikut:
a. Produktivitas seorang yang terus hadapi penyusutan.
b. Tidak menentunya area perekonomian sehingga membolehkan
suatu saat pemasukan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung hadapi kenaikan.
Jenis Investor Menurut Profil Risiko
Tipe-tipe investor menurut profil efek dalam berinvestasi
bisa dideskripsikan berikut
Defensive
Investor dengan jenis defensive, investor ini berupaya untuk
memperoleh keuntungan serta menjauhi efek sekecil apapun dari investasi yang
dilakukan. Investor jenis ini tidak memiliki kepercayaan yang lumayan dalam
perihal spekulasi, serta lebih memilah untuk menunggu saat-saat yang tepat
dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari efek.
Conservative
Investor dengan jenis conservative, umumnya berinvestasi
untuk tingkatkan mutu hidup keluarga serta dengan rentang waktu investasi yang
lumayan panjang, misalnya, untuk pembelajaran akademi besar anak ataupun biaya
hidup di hari tua.
Investor jenis ini mempunyai kecenderungan menanam investasi
dengan keuntungan (yield) yang layak saja serta tidak mempunyai efek besar,
sebab filosofi investasi mereka untuk menjauhi efek. Meski investor
conservative kerap berinvestasi, investor ini biasanya mengalokasikan sedikit
waktu untuk menganalisa serta menekuni portofolio investasinya.
Balanced
Investor dengan jenis balanced, ialah jenis investor yang
menginginkan efek menengah. Investor jenis ini senantiasa mencari proporsi yang
balance antara efek yang dimungkinkan terjalin dengan pemasukan yang bisa
diraih.
Tipikal investor ini bahwa mereka akan senantiasa berjaga-jaga
dalam memilah jenis investasi, serta hanya investasi yang sepadan antara efek
serta pemasukan yang dapat diperoleh yang akan diseleksi.
Moderately aggressive
Moderately aggressive, ialah jenis investor yang tenang
ataupun tidak ekstrim dalam mengalami efek. Investor ini cenderung memikirkan
mungkin terbentuknya efek serta mungkin dapat memperoleh keuntungan. Dalam
perihal ini, investor dengan jenis moderately aggressive senantiasa tenang
dalam mengambil keputusan investasi sebab keputusan yang diresmikan telah
dipikirkan lebih dahulu.
Aggressive
Investor aggressive, ataupun biasa disebut pemain, merupakan
kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat cermat dalam menganalisa
portofolio yang dipunyai.
Terus menjadi banyak angka-angka serta kenyataan yang dapat
dianalisa merupakan terus menjadi baik. Investor jenis ini biasanya
berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek sebab mengharapkan terdapatnya
keuntungan yang besar dalam waktu pendek. Meski tidak berharap untuk merugi,
tetapi tiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian merupakan bagian dari
game.
Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004: 24) bahwa bahan-bahan investasi yang
ada di pasaran antara lain:
Tabungan di bank
Dengan menaruh uang di tabungan, hingga akan memperoleh suku
bunga tertentu yang besarnya menjajaki kebijakan bank bersangkutan. Produk
tabungan umumnya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita mau.
Deposito di bank
Produk deposito nyaris sama dengan produk tabungan.
Kelainannya, dalam deposito tidak bisa mengambil uang kapanpun yang diinginkan,
kecuali apabila uang tersebut telah menginap di bank sepanjang jangka waktu
tertentu (ada opsi antara satu, 3, 6, 2 belas, hingga 2 puluh 4 bulan, namun
ada pula yang setiap hari).
Suku bunga deposito umumnya lebih besar daripada suku bunga
tabungan. Sepanjang deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan
terbawa-bawa pada naik turunnya suku bunga di bank.
Saham
Saham merupakan kepemilikan atas suatu perusahaan tersebut.
Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila
perusahaan tersebut hadapi keuntungan, hingga pemegang saham umumnya akan
memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden.
Saham pula dapat dijual kepada pihak lain, baik dengan harga
yang lebih besar yang selisih biayanya disebut capital gain ataupun lebih
rendah daripada kita membelinya yang selisih biayanya disebut capital loss.
Jadi, keuntungan yang dapat didapat dari saham ada 2 yaitu deviden serta capital
gain.
Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam wujud tanah
ataupun rumah.
Keuntungan yang dapat didapat dari properti ada 2 yaitu:
(a) Menyewakan
properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa.
(b) Menjual properti
tersebut dengan harga yang lebih besar.
Beberapa barang koleksi
Contoh beberapa barang koleksi merupakan perangko, lukisan,
benda antik, serta lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada
beberapa barang koleksi merupakan dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak
lain.
Emas
Emas merupakan benda berharga yang sangat diterima di segala
dunia sehabis mata uang asing dari negara-negara G-7 (istilah untuk 7 negara
yang mempunyai perekonomian yang kokoh, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
Italia, Kanada, serta Perancis). Harga emas akan menjajaki peningkatan nilai
mata uang dari negara-negara G-7.
Terus menjadi besar peningkatan nilai mata uang asing
tersebut, terus menjadi besar pula harga emas. Tidak hanya itu harga emas
umumnya pula berbanding searah dengan inflasi. Terus menjadi besar inflasi,
umumnya akan terus menjadi besar pula peningkatan harga emas. Kerapkali
peningkatan harga emas melampaui peningkatan inflasi itu sendiri.
Mata uang asing
Seluruh macam mata uang asing umumnya bisa dijadikan alat
investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih berbahaya dibanding dengan
investasi dalam saham, sebab nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang leluasa (gratis float) yaitu betul-betul bergantung pada permintaan
serta penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang leluasa membuat nilai mata
uang rupiah sangat fluktuatif.
Obligasi
Obligasi ataupun sertifikat obligasi merupakan pesan utang
yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan, baik untuk menaikkan modal
perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.
Sebab sifatnya yang nyaris sama dengan deposito, hingga agar
lebih menarik investor suku bunga obligasi umumnya sedikit lebih besar
dibandingkan suku bunga deposito. Tidak hanya itu seperti saham kepemilikan
obligasi bisa pula dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih besar
ataupun lebih rendah daripada kala membelinya. Ada pengelompokkan jenis-jenis
investasi yaitu:
- Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga
relatif lebih besar dibanding jenis simpanan yang lain. Ada dalam jangka waktu
1, 3, 6, 12, serta 24 bulan.
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ialah bagian dari upaya BI
untuk meredam serta memantapkan likuiditas yang ada di pasar.
- Saham
Pesan fakta pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang
membagikan bermacam hak menurut syarat anggaran dasar (shares, stock).
- Obligasi
Pesan utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun serta bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari warga, guna pembiayaan perusahaan ataupun oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
- Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang ialah surat-surat berharga jangka
pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.
- Sertifikat hutang obligasi
Ialah fakta kepemilikan piutang kepada pihak lain.
Sertifikat ini bisa diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat
hutang obligasi ini ialah wujud investasi jangka panjang.
- Tanah/bangunan
Investasi ini terkategori investasi dalam wujud property,
investasi ini umumnya untuk jangka waktu panjang sebab mengharapkan terdapatnya
peningkatan dari nilai tanah/bangunan yang sudah dibelinya.
- Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari beberapa investor
dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam bermacam produk investasi oleh
suatu Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
Keunggulan serta Kekurangan Tiap Investasi
Produk perbankan
- Tabungan
Digunakan untuk menaruh dana nasabah. Bisa membagikan banyak
kemudahan, antara lain:
• Likuiditas yang besar, bisa diambil kapan saja: counter
bank serta ATM
• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon,
kartu kredit, serta lain-lain), penukaran uang, serta lain-lain.
• Dipastikan pemerintah.
Kekurangan:
• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di dasar tingkat
inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7, 5 juta.
- Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan serta perorangan,
untuk melaksanakan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
• Likuiditas besar, bisa diambil kapan saja: counter bank
pencairan cek.
• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa
memakai uang tunai serta tanpa harus tiba ke bank.
• Dipastikan oleh pemerintah.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, hanya ada jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.
- Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menaruh uang dalam jangka waktu
tertentu.
Kemudahan, antara lain:
• Suku bunga yang lebih besar, dekat 6%.
• Likuiditas besar, bisa diambil kapan saja, walaupun ada
jangka waktu
tertentu.
• Bisa dijaminkan: untuk memperoleh hutang dari bank yang
sama.
• Dipastikan oleh pemerintah, rate(%) x(# of Days/365) x
Nominal x 0. 80, 12% x (31/365) x IDR 1, 000, 000 x 0. 80.
Kekurangan:
• Terserang penalti, apabila diambil saat sebelum jatuh
tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7, 5 juta.
Kesimpulan:
Disebabkan sifatnya serta bunga yang diberikan dari suatu
produk perbankan terletak di dasar rate inflasi, hingga produk perbankan tidak
sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kemudahan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat
melaksanakan transaksi.
Produk perbankan sangat sempurna dipergunakan untuk
penempatan dana darurat (emergency fund).
Produk investasi
- Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
• Opsi investasi yang beragam
• Transparansi
• Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
• Minimum investasi yang rendah.