Pengertian, Profil Risiko, Jenis, dan Manfaat Investasi

Dewasa ini, banyak negara-negara yang melaksanakan kebijaksanaan yang bertujuan untuk tingkatkan investasi baik dalam negeri maupun modal asing. Perihal ini dilakukan oleh pemerintah karena aktivitas investasi akan mendesak pula aktivitas ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, kenaikan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun apalagi akumulasi devisa.

Photo by Michael Steinberg Via Pexels

Pengertian Investasi

Menurut Husnan (1996: 5) menyatakan bahwa ”Proyek investasi ialah suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa maupun proyek kecil untuk mendapatkan manfaat pada masa yang akan tiba.” Pada biasanya manfaat ini dalam wujud nilai uang. Sedang modal, dapat saja berupa bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan serta lain-lain.

Tetapi baik sisi pengeluaran investasi maupun manfaat yang diperoleh, seluruh harus dikonversikan dalam nilai uang.

Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya ialah riset tentang bisa tidaknya suatu proyek (baik besar ataupun kecil) bisa dilaksanakan dengan sukses, ataupun suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang mungkin layak ataupun tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.

Suatu proyek investasi biasanya membutuhkan dana yang besar serta akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih cermat agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.

Bersumber pada sinarharapan menyatakan bahwa alasan melaksanakan investasi merupakan sebagai berikut:

a. Produktivitas seorang yang terus hadapi penyusutan.

b. Tidak menentunya area perekonomian sehingga membolehkan suatu saat pemasukan jauh lebih kecil dari pengeluaran.

c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung hadapi kenaikan.

Jenis Investor Menurut Profil Risiko

Tipe-tipe investor menurut profil efek dalam berinvestasi bisa dideskripsikan berikut

Defensive

Investor dengan jenis defensive, investor ini berupaya untuk memperoleh keuntungan serta menjauhi efek sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor jenis ini tidak memiliki kepercayaan yang lumayan dalam perihal spekulasi, serta lebih memilah untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari efek.

Conservative

Investor dengan jenis conservative, umumnya berinvestasi untuk tingkatkan mutu hidup keluarga serta dengan rentang waktu investasi yang lumayan panjang, misalnya, untuk pembelajaran akademi besar anak ataupun biaya hidup di hari tua.

Investor jenis ini mempunyai kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja serta tidak mempunyai efek besar, sebab filosofi investasi mereka untuk menjauhi efek. Meski investor conservative kerap berinvestasi, investor ini biasanya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa serta menekuni portofolio investasinya.

Balanced

Investor dengan jenis balanced, ialah jenis investor yang menginginkan efek menengah. Investor jenis ini senantiasa mencari proporsi yang balance antara efek yang dimungkinkan terjalin dengan pemasukan yang bisa diraih.

Tipikal investor ini bahwa mereka akan senantiasa berjaga-jaga dalam memilah jenis investasi, serta hanya investasi yang sepadan antara efek serta pemasukan yang dapat diperoleh yang akan diseleksi.

Moderately aggressive

Moderately aggressive, ialah jenis investor yang tenang ataupun tidak ekstrim dalam mengalami efek. Investor ini cenderung memikirkan mungkin terbentuknya efek serta mungkin dapat memperoleh keuntungan. Dalam perihal ini, investor dengan jenis moderately aggressive senantiasa tenang dalam mengambil keputusan investasi sebab keputusan yang diresmikan telah dipikirkan lebih dahulu.

Aggressive

Investor aggressive, ataupun biasa disebut pemain, merupakan kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat cermat dalam menganalisa portofolio yang dipunyai.

Terus menjadi banyak angka-angka serta kenyataan yang dapat dianalisa merupakan terus menjadi baik. Investor jenis ini biasanya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek sebab mengharapkan terdapatnya keuntungan yang besar dalam waktu pendek. Meski tidak berharap untuk merugi, tetapi tiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian merupakan bagian dari game.

Jenis-Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004: 24) bahwa bahan-bahan investasi yang ada di pasaran antara lain:

Tabungan di bank

Dengan menaruh uang di tabungan, hingga akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya menjajaki kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan umumnya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita mau.

Deposito di bank

Produk deposito nyaris sama dengan produk tabungan. Kelainannya, dalam deposito tidak bisa mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut telah menginap di bank sepanjang jangka waktu tertentu (ada opsi antara satu, 3, 6, 2 belas, hingga 2 puluh 4 bulan, namun ada pula yang setiap hari).

Suku bunga deposito umumnya lebih besar daripada suku bunga tabungan. Sepanjang deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terbawa-bawa pada naik turunnya suku bunga di bank.

Saham

Saham merupakan kepemilikan atas suatu perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut hadapi keuntungan, hingga pemegang saham umumnya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden.

Saham pula dapat dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih besar yang selisih biayanya disebut capital gain ataupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih biayanya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang dapat didapat dari saham ada 2 yaitu deviden serta capital gain.

Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam wujud tanah ataupun rumah.

Keuntungan yang dapat didapat dari properti ada 2 yaitu:

 (a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa.

 (b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih besar.

Beberapa barang koleksi

Contoh beberapa barang koleksi merupakan perangko, lukisan, benda antik, serta lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada beberapa barang koleksi merupakan dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

Emas

Emas merupakan benda berharga yang sangat diterima di segala dunia sehabis mata uang asing dari negara-negara G-7 (istilah untuk 7 negara yang mempunyai perekonomian yang kokoh, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, serta Perancis). Harga emas akan menjajaki peningkatan nilai mata uang dari negara-negara G-7.

Terus menjadi besar peningkatan nilai mata uang asing tersebut, terus menjadi besar pula harga emas. Tidak hanya itu harga emas umumnya pula berbanding searah dengan inflasi. Terus menjadi besar inflasi, umumnya akan terus menjadi besar pula peningkatan harga emas. Kerapkali peningkatan harga emas melampaui peningkatan inflasi itu sendiri.

Mata uang asing

Seluruh macam mata uang asing umumnya bisa dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih berbahaya dibanding dengan investasi dalam saham, sebab nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang leluasa (gratis float) yaitu betul-betul bergantung pada permintaan serta penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang leluasa membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

Obligasi

Obligasi ataupun sertifikat obligasi merupakan pesan utang yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan, baik untuk menaikkan modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.

Sebab sifatnya yang nyaris sama dengan deposito, hingga agar lebih menarik investor suku bunga obligasi umumnya sedikit lebih besar dibandingkan suku bunga deposito. Tidak hanya itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa pula dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih besar ataupun lebih rendah daripada kala membelinya. Ada pengelompokkan jenis-jenis investasi yaitu:

- Deposito berjangka

Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih besar dibanding jenis simpanan yang lain. Ada dalam jangka waktu 1, 3, 6, 12, serta 24 bulan.

- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ialah bagian dari upaya BI untuk meredam serta memantapkan likuiditas yang ada di pasar.

- Saham

Pesan fakta pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang membagikan bermacam hak menurut syarat anggaran dasar (shares, stock).

- Obligasi

Pesan utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun serta bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari warga, guna pembiayaan perusahaan ataupun oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).

- Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang ialah surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.

- Sertifikat hutang obligasi

Ialah fakta kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini bisa diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini ialah wujud investasi jangka panjang.

- Tanah/bangunan

Investasi ini terkategori investasi dalam wujud property, investasi ini umumnya untuk jangka waktu panjang sebab mengharapkan terdapatnya peningkatan dari nilai tanah/bangunan yang sudah dibelinya.

- Reksa dana.

Wadah investasi yang berisi dana dari beberapa investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam bermacam produk investasi oleh suatu Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

Keunggulan serta Kekurangan Tiap Investasi

Produk perbankan

- Tabungan

Digunakan untuk menaruh dana nasabah. Bisa membagikan banyak kemudahan, antara lain:

• Likuiditas yang besar, bisa diambil kapan saja: counter bank serta ATM

• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, serta lain-lain), penukaran uang, serta lain-lain.

• Dipastikan pemerintah.

Kekurangan:

• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di dasar tingkat inflasi.

• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7, 5 juta.

- Rekening koran (cheque/giro)

Dipergunakan secara luas oleh perusahaan serta perorangan, untuk melaksanakan transaksi keuangan.

Kemudahan, antara lain:

• Likuiditas besar, bisa diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.

• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa memakai uang tunai serta tanpa harus tiba ke bank.

• Dipastikan oleh pemerintah.

Kekurangan:

• Tidak ada bunga, hanya ada jasa giro yang sangat rendah

• Bunga kena pajak 20%.

- Deposito berjangka

Dipergunakan untuk menabung/menaruh uang dalam jangka waktu tertentu.

Kemudahan, antara lain:

• Suku bunga yang lebih besar, dekat 6%.

• Likuiditas besar, bisa diambil kapan saja, walaupun ada jangka waktu

tertentu.

• Bisa dijaminkan: untuk memperoleh hutang dari bank yang sama.

• Dipastikan oleh pemerintah, rate(%) x(# of Days/365) x Nominal x 0. 80, 12% x (31/365) x IDR 1, 000, 000 x 0. 80.

Kekurangan:

• Terserang penalti, apabila diambil saat sebelum jatuh tempo

• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7, 5 juta.

Kesimpulan:

Disebabkan sifatnya serta bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan terletak di dasar rate inflasi, hingga produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.

Kelebihan:

• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi

• Kemudahan bertransaksi

• Jaminan pemerintah

Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melaksanakan transaksi.

Produk perbankan sangat sempurna dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund).

Produk investasi

- Reksa Dana/Unit Trust

Keunggulan:

• Diversifikasi

• Opsi investasi yang beragam

• Transparansi

• Peraturan yang ketat

• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)

• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)

• Minimum investasi yang rendah.

Next Post Previous Post